Free Air Plane Cursors at www.totallyfreecursors.com
Manajemen Bandar Udara: PERENCANAAN BANDAR UDARA

Senin, 05 Desember 2011

PERENCANAAN BANDAR UDARA

     
A.     Peranan Bandar Udara

1.Bidang Ekonomi

   Bandar udara merupakan pintu gerbang system angkutan udara bagi suatu kawasan. Angkutan udara semakin bersaing dengan angkutan permukaan karena keandalan dan keefisienannya. Selain peranan dalam sisitem bandar udara sebagai suatu industri, juga berperan langsung dalam pertumbuhan ekonomi. Bandar udara besrta berbagai perusahaan dan institusi yang berada dan beroperasi di bandar udara, merupakan penyerapan tenaga kerja besar, berarti pendapatan dan daya beli. Tersedianya bandar udara yang dibangun dan dikelola dengan baik, termasuk dilengkapi jalan keluar/masuk jalanan umum yang bebas macet dapat menarik wisatawan, berarti perkembangan industri pariwisata.

2. Bidang Politik  

   Pada umumnya fasilitas bandar udara milik pemerintah dan untuk mendukung kepentingan pemerintahan, namun dalam peoperasiannya dilakukan bersama berbagai pihak swasta. Kepentingan pemerintah, yang ingin dipenuhi melalui pembangunan Bandar udara terutama keefektifan pelaksanaan administrasi pemerintah, kelancaran pemenuhan kebutuhan masyarakat, serta menjamin keamanan dan keselamatan. Kepentingan-kepentingan tersebut diwujudkan di bandar udara bersama-sama pihak swasta dan pihak pemerintah. Adapun untuk menjaga ketertiban lalu-lintas barang dan orang ke/dari luar negeri serta menjamin keamanan dan keselamatan, bandar udara bersama-sama badan lainnya menyelenggarakan pengurusan bea cukai, imigrasi, dan karantina; serta system keamanan bandar udara.

3.Dampak Lingkungan
  
   Keberadaan suatu bandar udara di suatu kawasan banyak membantu pemgembangan ekonomi dan social masyarakat sekitar, tetapi tidak disangkal pula bahwa bandar udara juga memilki dampak negative. Gangguan terbesar dirasakan masyarakat sekitar ialah kebisingan, yang berasal dari penoperasian pesawat udara. Selain mengganggu pendengaran dan waktu istirahat, kebisingan jenis ini dapat berdampak pada mutu hidup seperti tekanan jiwa, kegugupan, atau tidak dapat berkonsentrasi. Selain dampak lingkungan(yang disebut eksternalitas) yang langsung ditimbulkanpenoperasian bandar udara terdapat dampak lingkungan yang timbul dari sumber diluar bandar udara sebagai akibat tidak langsung keberadaan Bandar udara yang disebut eksternalitas.

B.     Keserasian Fasilitas Bandar Udara dengan Pesawat Udara

      Karakteristik penoperasian pesawat udara bersifat kritis sehingga diperlukan keserasian (compabilitas) pesawat udara dengan infrastruktur di darat. Dilihat dari kepentingan bandar udara, terdapat sekurang-kurangnya tiga unsur utama yang menentukan pertimbangan perusahaan angkutan udara memilih Bandar udara tertentu.
Ø      Pertama, tersedianya landas pacu dengan panjang yang dapat mendukung misi perusahaan tersebut tanpa pembatasan berat pesawat udara.
Ø      Kedua, tersedia apron dengan rancangan yang memungkinkan muat-bongkar secara efisien(tanpa tambhan biaya atau beban sosial).
Ø      Ketiga, tidak terlalu banyak pembatasan Bandar udara seperti penutupan Bandar udara pada jam-jam tertentu atau penekanan kebisingan yang ketat.
Selain hal itu, beberapa hal bersifat khusus menurut jenis pesawat udara dan kapasitas penumpang dan/atau kargo yang dimuat, antara lain luas parkir, penanganan kargo, dan ketersediaan fasilitas pengisian bahan bakar.

C. Jenis Perancangan

      Untuk melaksanakan pembangunan suatu bandar udara, agar memperoleh hasil yang optimal, perlu mengacu pada bebrapa jenis tingkatan perencanaan bandar udara. Perencanaan yang dimaksud ialah perencanaan sistem, perencanaan induk, dan perencanaan projek. Perencanaan sistem mencakup tiga tingkatan yaitu perencanaan sistem tingkatan nasional, perencanaan sistem tingkat regional(sub-nasional), dan perencanaan sistem tingkat propinsi(menurut penerapan di Amerka Serikat).

      Yang diberlakukan di Amerika Serikat, perencanaan bandar udara tingkat nasional mencakup petunjuk pengembangan jaringan bandar udara milik pemerintah serta menyediakan kerangka acuan investasi pemerintah pusat.

v     Perencanaan bandar udara tingkat regional mencakup angkutan udara pada daerahnya secara keseluruhan beserta lalu-lintas pada semua bandar udara besar dan kecil
v     Perencanaan bandar udara  tingkat propinsi terutama memperhatikan pengembangan sistem bandar udara yang menyediakan layanan kepada seluruh bagian wilayah propinsi, baik pedesaan maupun metropolitan.
v     Perencanaan bandar udara tingkat local yang bersifat strategis yaitu menyangkut proyeksi masa depan yang disebut perencanaan induk. Perencanaa induk merupakan gambaran pengembangan/pembangunan tuntas(ultimate) suatu bandar udara.


D. Penyusunan Rencana Induk
                      (menurut rekomendasi Federal Aviation Administration/FAA)

1.Analisis Kebutuhan

a)   Penginventarisan
     
      Kegiatan ini berupa pengumpulan data mengenai fasilitas dan keadaan yang ada mencakup karakteristik lahan, keberadaan bandar udara disekitar lokasi, kondisi ruang udara dan ketersediaan bantu navigasi, penggunaan tanah disekitar lahan yang berpengaruh, lokasi fasilitas umum atau infrastruktur.

b)      Pemrakiraan (Forcasting)

      Kegiatan ini berupa penghimpunan dan pengolahan data untuk menentukan volume penumpang dan kargo serta pergerakan pesawat udara setiap tahun dan pada masa puncak.

c)   Analisis Permintaan-Kapasitas

      Kegiatan ini berupa penghimpunan dan pengolahan data untuk menentukan volume penumpang dan kargo serta pergerakan pesawat udara setiap tahun dan pada masa puncak.

d)      Kebutuhan akan Fasilitas

      Sebagai hasil analisis permintaan-kapasitas, dapat ditentukan kebutuhan fasilitas baru antara lain: landas pacu, landas hubung, terminal, perbaikan dan hangar, rintangan(obstacle), rambu-rambu, alat Bantu navigasi, dan data cuaca.

e)   Studi Lingkungan

      Dalam analisis kebutuhan ini juga dipelajari dampak lingkungan dari pelaksanaan pengembangan/pembangunan bandar udara yang menyangkut hal-hal berikut : dampak peniingkatan kebisingan, pemindahan penduduk, perubahan pemandangan, beban pada masyarakat sekitar(polusi, social, ekonomi).
  
2. Pemilihan Lahan

a)Analisis Ruang Udara
  
      Pesawat udara memerlukan ruang udara untuk tinggal landas dan menuju ketinggian dan arah ke jalur udar (airways) atau dari jalur udara menuju pendaratan. Dengan kepadatan lalu-lintas udara yang semakin tinggi, apa lagi jika satu kota dilayani dengan dua atau lebih bandar udara , perlu pertimbangan matang dalam perencanaan agar dapat memenuhi separation standars.

b)      Rintangan Menuju Ruang Udara

      Ruang udara di sekitar bandar udara yang digunakan untuk pergerakan pesawat udara, dating atau berangkat, dinyatakan sebagai ruang udara yang dilindungi dari rintangan(obstruction). Terhadap kawasan tersebut diberlakukan perlindungan terhadap lapisan-lapisan udara tertentu(controlled surfaces), yaitu dengan tidak mengizinkan ada rintangan pada lapisan yang bersangkutan.

c)Dampak Terhadap Lingkungan dan Keadaan Alam dari Pembangunan

      Dalam pemilihan perlu dipertimbangkan dampak pembangunan bandar udara pada penggunaan lahan disekitar proyek. Penggunaan lahan di dekat Bandar udara yang dibangun ada yang berkesesuaian, ada yang berkurang atau tidak berdampak buruk, ada yang berdampak buruk dari pembangunan bandar udara. Selain dampak terhadap penggunaan lahan disekitar bandar udara, juga dipertimbangkan dampak penggunaan tanah di sekitar bandar udara terhadap kegiatan bandar udara.

d)      Lokasi Dikaitkan dengan Kebutuhan Penerbangan

       Bandar udara sebaiknya berada sedekat mungkin dengan sumber pengguna angkutan udara sehingga dapat meminimumkan waktu yang diperlukan berkendaraan ke/dan dari Bandar udara. Dalam pemilihan lahan, diusahakan agar tidak menciptakan kerumitan pergerakan di jalan raya pada kawasan yang dilayani bandar udara

e)Ketersediaan Angkutan Darat yang Memadai
     
      Ketersediaan angkutan darat yang memadai setelah keluar dari bandar udara merupakan tuntunan wajar bagi fungsi Bandar udara sebagai penghubung moda udara dengan moda lainnya. Kapasitas angkutan udara di bandar udara harus dapat diseimbangkan dengan kapasitas angkutan darat sebagai mata rantai berikutnya.

f)    Karakteristik Fisik

                              Untuk dapat dibangun sebuah bandar udara, sebaiknya permukaan tanah relative datar dan terbuka, terutama bagian untuk landas pacu tidak berkemiringan, tidak berbukit-bukit, dan tidak banyak bagian yang permukaannya rendah. Selain keadaan tanah, perlu pula diperhitungkan kemungkinan gangguan cuaca, seperti kabut, awan rendah, asap, atau asap pabrik; agar penggunaan bandar udara tidak terbatasi.

g)  Ketersediaan Kebutuhan Umum

                              Kebutuhan umum dalam hal ini mencakup utilitas yang terdiri atas listrik, air bersih, jaringan telepon, saluran air selokan, dan gas. Pelayanan utilitas tersebut bukan masalah sederhana karena bandar udar biasanya berlokasi jauh dari pusat-pusat layanan pada umumnya. Selain itu jug adapt dimasukkan dalam kebutuhan, meskipun bukan tergolong utilitas, ialah bahan baker pesawat udara.

h)  Harga dan Ketersediaan Tanah
     
      Tanah yang dibutuhkan sangat luas dan keluasannya ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor yang menambah kebutuhan tanah antara lain pesawat udara berukuran besar, permukaan tanah yang tinggi relative terhadap permukaan laut, jumlah landas pacu yang dibutuhkan tergantung pada volume lalu-lintas atau harus membangun landas pacu silang. Oleh karena, demikian luas tanah yang harus disediakan perlu ada kemampuan untuk membebaskan tanah berbidang-bidang yang tersebar dan harus dapat disatukan.

3. Rancangan Bandar Udara

a)Denah Bandar Udara

      Denah bandar udara terdiri atas sejumlah gambar yang menunjukkan fasilitas yang sudah ada dan yang akan dibangun di atas lahan yang sudah dipilih untuk dibangun. Gambar denah menunjukkan konfigurasi, lokasi, dan ukuran semua fasilitas fisik seperti konfigurasi landas pacu, landas hubung, apron posisi dan ukuran fasilitas terminal, serta lokasi zona pendekatan landas pacu(runway approach).

b)      Rencana Penggunaan Tanah

      Di dalam batas Bandar udara, merupakan rencana rinci penggunaan tanah, sedangkan penggunaan tanah diluar batas bandar udara, hanya digambarkan secara umum misalkan yang terkena papran kebisingan, daerah berbahaya, atau ketentuan batas ketinggian maksimum yang diijinkan (lingkungan yang dipengaruhi dan yang mempengaruhi)

c)Rencana Area Terminal

      Rencana ini menunjukkan ukuran dan lokasi berbagai bangunan dan ruang kegiatan dalam area terminal. Penggambaran atau uraian mengenai area terminal ini secara konseptual saja yaitu bagaimana menangani baeragam fungsi terminal dan mewadahi berbagai kegiatan yang diperkirakan akan terjadi dia area tersebut.

d)      Rencana Jalan Bandar Udara

      Rencan ini memuat secara eksplisit rute angkutan permukaan yang menghubungkan bandar udara dengan pusat-pusat bisnis dan sumber-sumber utama pengguna potensial angkutan udara lainnya yang dilayani bandar udar yang bersangkutan, termasuk hubungan-hubungan dengan sistem transportasi regional dan kota.

4. Rencana Keuangan

a)Jadwal Pengembangan/Pembangunan

      Jadwal pengembangan/pembangunan yang disarankan memuat tahapan kegiatan yang terdiri atas :
Ø      Jangka pendek
Ø      Jangka sedang
Ø      Jangka panjang


b)      Perkiraan Biaya Pengembangan atau Pembangunan
.
      Dari rencana denah bandar udara menurut tahapan pengembangan/pembangunan yang dsudah disusun, dapat diperkirakan secara kasar kebutuhan biaya setiap tahapan berdasarkan pada indeks dasar pembangunan setiap jenis bangunan.

c)Analisis Kelayakan Ekonomik

      Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui bahwa proyeksi pendapatan dari pengembangan/pembangunan bandar udara ini akan dapat menutup biaya yang dikeluarkan. Kelayakan ini diharapkan dapat dicapai untuk setiap tahapan proses rencana induk. Dalam evaluasi akhir akan tergambar bahwa pada setiap tahapan dapat menghasilkan pendapatan yang dapat menutup biaya modal dan biaya operasi yang dikeluarkan setiap tahun.

d)      Analisis Kelayakan Finansial

      Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa skala kegiatan yang rencanakan dapat didukung permodalan oleh pihak yang bertanggung jawab. Banyak sumber diharapkan akan terlibat melalui bentuk obligasi umum, obligasi pendapatan, investasi swasta, pendanaan dari perusahaan nirlaba, pemerintah pusat, atau investasi pemerintah daerah. 

1 komentar:

  1. The Best Mobile Sues With Gambling - Casino and Games Fun
    › casinos casinositefun › games-and-games › the-gambling › casinos › games-and-games › the-gambling Jun 28, 2020 — Jun 28, 2020 These are the most common SEGA consoles ever released, along with more popular Sega Genesis games such as Sonic the Hedgehog. If you're new to casinosites SEGA

    BalasHapus